Friday, February 7, 2020
Home »
» Pengelolaan Reses agar dapat di Laksanakan Untuk Kegiatan PKPNU
Pengelolaan Reses agar dapat di Laksanakan Untuk Kegiatan PKPNU
*Reses Anggota Dewan PKB Harus dengan Menggelar PKPNU*
BATANG, 31 JANUARI 2020
Partai Kebangkitan Bangsa mewajibkan seluruh legislatornya, baik di DPR RI, DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota, untuk mengadakan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) ketika menjalani masa Reses. Yaitu masa bertemu dengan rakyat yang diwakili di Daerah Pemilihan (Dapil) setelah masa sidang.
Tujuannya, agar setiap legislator PKB __yang terlebih dulu wajib mengikuti PKPNU__ memiliki sumbangsih nyata kepada NU melalui penyiapan kader. Sehingga Reses tidak sekedar bincang-bincang penyampaian aspirasi. Tetapi sekaligus menggerakkan dan membesarkan NU di setiap daerah.
Hal itu merupakan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB sebagai amanat Muktamar PKB di Bali tahun 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori memaparkan kebijakan baru tersebut ketika membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendukung Fraksi PKB DPRD se-Jawa Tengah" di Ruang Badan Anggaran Gedung DPRD Propinsi Jawa Tengah, Semarang, Jum'at (31/1/2020).
Gus Yusuf menjelaskan, kebijakan tersebut didasari fakta bahwa PKPNU sukses menghasilkan kader yang militan, solid dan kokoh solidaritasnya.
"PKB ingin setiap wakil rakyatnya membantu memperbanyak kader NU. Karena PKPNU nyata hasilnya. Kadernya disiplin, solider, militan. Juga pemberani. Termasuk berani terjun politik baik di eksekutif maupun legislatif," terang pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang ini.
Selanjutnya dia terangkan, setiap anggota DPR RI memiliki lima kali masa Reses dalam setahun. Sedangkan anggota DPRD Propinsi maupun Kota/Kabupaten, mendapat kesempatan tiga kali Reses dalam setahun
Adapun standar resmi PPKNU ialah untuk 50 peserta, maka dalam satu tahun setiap anggota dewan pusat menghasilkan 250 kader NU.
"Dalam lima tahun menjabat berarti menelorkan 1.250 orang kader NU. Tinggal dikalikan jumlah legislator kita di DPR Pusat," kata Gus Yusuf.
Ditambahkannya, setiap anggota DPRD Propinsi memiliki hak reses tiga kali setahun. 150 kader setiap tahun. Equivalen 750 kader dalam lima tahun. Dikalikan jumlah anggota DPRD Propinsi Jateng saat ini 20 orang, maka akan melahirkan kader militan NU sebanyak 15.000 orang. Belum ditambah kader yang dihasilkan para anggota dewan PKB kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Maka jumlahnya mencapai puluhan ribu orang.
Dalam pidatonya tersebut Gus Yusuf juga menegaskan, bahwa etalase partai adalah Fraksi. Baik buruknya pandangan masyarakat terhadap partai, tergantung pada kinerja wakil rakyat, yang tampak dari Fraksi di DPR atau DPRD.
"Karena sangat pentingnya Fraksi bagi citra partai, maka seluruh staf dan tenaga ahli fraksi PKB harus serius bekerja dan kreatif membangun citra positif melalui media sosial maupun media massa," pesan dia kepada para peserta Workshop.
Di akhir sambutannya dia memerintahkan seluruh staf untuk rajin mengelola akun media sosial milik fraksi maupun milik pribadi para anggota dewan.
"Publikasikan setiap kegiatan dewan dan Fraksi. Bikin rilis dan sebarkan ke media massa. Rajinlah mengelola media sosial. Setiap pagi gunakan twitter, instagram dan Facebook!," titah Gus Yusuf kepada para staf, tenaga ahli maupun para anggota dewan.
Workshop yang diadakan oleh Fraksi PKB DPRD Prop Jateng ini mendatangkan pelatih dari wartawan koran Tribun Jateng M. Nur Huda dan desainer grafis profesional. Selama pelatihan, peserta ditunggui Ketua Fraksi PKB DPRD Prop Jateng Sarif Abdillah dan Tenaga Ahli Fraksi PKB DPRD Prop Jateng Zainuddin Zen yang mendapat tugas sebagai pemanggungjawab PKPNU. (Ichwan)
Caption: Gus Yusuf bersama jajaran Fraksi PKB DPRD Prop Jateng .
Para peserta Workshop.
Mantab sekali
ReplyDeleteLagi belajar om
Delete